Teruntuk
mantan yang pernah menjadi terindah...
Dulu
kamu selalu memperlakukanku bak seorang putri raja yang menari bersama gerimis,
aku sangat diistimewakan dulu. Ya dulu..
Kamu
juga yang selalu memintaku untuk hanya miliki satu, yaitu dirimu. Kamu yang
selalu bilang untuk aku menjaga mata dan hati yang hanya untukmu. Kamu juga
yang memintaku untuk tidak menjauh dan meninggalkanmu. Ingat
kah sayang? Aku rasa kamu tidak mengingatnya J
Pada
nyatanya, kini kamu yang menghilang. Kamu menaburkan duri-duri yang bahkan aku sangat tidak menyukainya. Dan kamu memintaku untuk menunggu? Menunggu untuk apa? Menunggumu
untuk melakukan untuk kedua kalinya? Ketiga kalinya? Atau sampai aku lelah
menari bersama gerimis kembali?
Apa
boleh buat, kau yang memintaku untuk menunggu bukan? Ya aku akan menunggu,
menunggu dalam ketidak pastiannya dirimu...
Bila
ditanya apa yang kurasa saat ini, jawabannya kecewa dan sakit. Aku hanya wanita
biasa. Apa gunanya dulu aku mempertimbangkan dirimu kalau akhirnya akan seperti
ini. Bila ditanya menyesalkah? Aku jawab tidak, tidak ada kata menyesal dalam
hidupku, yang ada hanya resiko dari sebuah keputusan yang dulu ku ambil. Dan inilah resikonya...
Terimakasih untuk luka yang telah kau beri mantan. Ya hanya itu...
Terimakasih untuk luka yang telah kau beri mantan. Ya hanya itu...
Ttd
Orang yang kau
sia-siakan :’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar