Ia adalah sebatang rotan
Hanya sebatang rotan
Sebatang rotan yang terikat ruang dan waktu
Sebatang rotan yang buta
Sebatang rotan yang tuli
Sebatang rotan yang bisu
Sebatang rotan yang lumpuh
Ia hidup di gemerlap keramaian
Terhanyut oleh riakan air
Terbawa oleh desiran angin
Ia terus berjalan tanpa arah
Siapa yang peduli?
Ia hanyalah sebatang rotan
Sebatang rotan yang buruk rupa
Sebatang rotan yang lemah
Amat lemah...
Sendirian... Terkucilkan...
Diskriminasi... Dipandang sebelah mata...
Itulah yang ia rasakan
Seorang diri tanpa teman
Ia terus bertanya pada kalbunya
Apa ia akan terus seperti ini?
Apa ini akan berujung manis, ataukah pahit?
Sepercik keraguan
Yang selalu menghantui benaknya
Apa ia akan berguna untuk mereka
Ataukah sebaliknya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar