Minggu, 12 Agustus 2012

Friendship? or Friendshit?

Teman... Musuh...
Keduanya hampir tidak bisa dibedakan dengan kasat mata. Perbedaan antara keduanya seperti sehelai rambut. Sangat sulit untuk di bedakan untuk orang awam sepertiku.
Tapi, jika ada pilihan dimana harus memilih teman atau musuh. Tentu aku lebih memilih musuh. Karna apa, karna aku lebih menghargai cacian yang di lontarkan langsung di hadapanku daripada manis di depan tapi menusuk dari belakang. Like two-face? No no, but a thousand-face :)
Tentunya kalau kau masih menganggap "pertemanan" kita, kau tak perlu melakukan semua hal konyol itu. Menjatuhkan kami di hadapan mereka, mereka yang tentunya baru dalam lingkup ini.

Minggu, 05 Agustus 2012

MENUNGGU!

1 kata yang punya arti nyesek kalau menurut gua. Tapi ada juga yang bilang nunggu itu ikhlas. Yah pendapat orang kan berbeda-beda, karna perbedaan itulah "menghargai" berguna. :)
Kalau menurut gua, menunggu itu diibaratkan seperti seekor keledai yang terus menanti majikannya kembali, padahal majikannya baru aja masuk jurang. Yang belum jelas, majikannya masih hidup atau sudah mati.
So? bisa dong menyimpulkan apa yang gua maksud tentang menunggu. 
Kenapa sih gua mengibaratkan menunggu dengan seekor keledai? Alasannya sih klasik, karena keledai itu bodoh. Tidak bisa melihat kenyataan. Kenyataan yang sebenarnya sudah jelas abu-abunya. Sudah tau abu-abu, kenapa masih di jalanin.
Simplenya begini, kalau yang ditunggu bakal kembali ke kita lagi sih itu fine fine aja. Tapi kalau yang ditunggunya ga sadar, bahkan ke yang lain? Gimana?
Lantas, menunggu kita itu buat apa? Mungkin ini salah satu alasan kenapa gua selalu seperti ini -_-. Munafik memang.

Sebuah Permintaan

lisan ku memang seperti pisau
sikap ku memang seperti samurai
hati ku memang seperti batu

tapi bukankah manusia tiada yang sempurna?
kadang manusia melakukan ini itu
tanpa kesengajaan
apakah itu sepenuhnya salah?

manusia mempunyai keterbatasan
untuk mengetahui jalan pikiran
atau hati sesorang

seperti halnya aku
yang tidak mempunyai bakat
untuk mengetahui jalan pikiran
dan hati seseorang
apakah itu sepenuhnya salahku?

aku hanya manusia biasa
yang tak pernah luput dari dosa dan salah

maaf yang bisa kuberikan
untuk bisa menebus semua kesalahanku